Menganyam Kedukaan mengemukakan pensoalan biasa, iaitu tentang kenangan, penghargaan serta sanjungan terhadap budi dan bakti guru. Namun pernyataan pemikiran dan perasaan Adi yang berkembang di atas landasan kebenaran dan kejujuran telah menyentuh hati nurani pembaca dengan kesan yang mendalam. Penggunaan ungkapan-ungkapan bersifat metafora seperti ‘gunung duka’, ‘lembah kedaifan’, ‘layar khidmat’, ‘payung amanah’ dan ‘hujan alpa’ terasa begitu puitis serta berhasil menimbulkan citra taman keredhaan- Mu’ yang menimbulkan kesatuan citra tentang kemuliaan serta keagungan Tuhan. Di samping itu, penyusunan baris-barisnya xii LAPORAN PANEL PENILAI PUISI 1991 yang menimbulkan nada kenendahan serta ketulusan hati dengan terungkapnya unsur alusi melalui tokoh-tokoh Taib, Munib dan Awwaab telah menghidupkan kesan ketakwaan insan secara jelas. Semuanya ni terhasil daripada ketelitian pemilihan kata-kata senta penyusunannya. Begitu juga
|
|
Tesaurus |
---|
| hancur (adjektif) | 1. Bersinonim dengan pecah kecil-kecil: pecah halus-halus, lumat, pecah berderai, remuk, berkecai-kecai, berserpihan, relai,
2. Bersinonim dengan cair: larut, encer,
3. Bersinonim dengan rosak: musnah, binasa, roboh, runtuh, jahanam, lenyap,
4. Bersinonim dengan hancur hati: hancur luluh, remuk redam, putus asa, putus harap, kecewa,
| Kata Terbitan : menghancurkan, hancuran, kehancuran, penghancuran, penghancur, |
|
Puisi |
---|
|
Tidak boleh saya nak banang, Dua tiga burung merpati; Tidak boleh saya mengenang, Kalau mengenang hancur hati.
Lihat selanjutnya... |
|