Menganyam Kedukaan ada’ dan ‘kerana’ begitu terasa kete- ptannya untuk memberi penekanan perasaan-perasaan kesepian, keresaban dan kerinduan yang tenungkap melalui bahasa kiasan sepenti ‘dinantai sepi’, ‘pengutip memoni’, ‘daun- daun kenangan’, ‘taman ingatan’ dan ‘sungai insani’ yang sekali gus berhasil menimbulkan kesan kesegaran pengucapan. Puisi “Kinanya” mengemukakan impin ideal penyair tenh~tthp suasan dan genak ahim. Impian tensebut antaranya diungkapkan pada ‘bunga sen mani- festasi budaya antara kaum di negana kita. Betapa pentingnya pemahaman budaya sesuatu kaum itu digambarkan melalui peristiwa-penistiwa dalam cerpen mi. Ada penistiwa yang me- lucukan, menyakitkan dan tidak kurang pula yang mendeban- kan serta menyedihkan. Inilahakibatnyajika integnasi nasional tidak dibina sejak awal lagi. Kita melihat betape “cikgu”, watak utama cenpen mi menghadapi masalah mengajan di pedalaman di Nanga Bi
|
|
Tesaurus |
---|
| kurang | 1. Bersinonim dengan belum cukup ( tidak sampai) (kata tugas:) Berantonim dengan lebih cukup
2. Bersinonim dengan potong ( tolak, diskaun, ) (kata kerja:)
3. Bersinonim dengan tidak berapa ( tidak begitu, tidak cukup, ) (kata tugas:)
4. Bersinonim dengan cacat ( cela) (adjektif:) Berantonim dengan sempurna
| Kata Terbitan : kurang-kurang, sekurang-kurangnya, berkurang, berkurangan, mengurang, mengurangi, mengurangkan, memperkurang, kekurangan, pengurangan, |
|
|