Menganyam Kedukaan akan benlindung di balik banin engkabang itu sekiranya benlaku sebarang bahaya. Lakek Uyuk terus menangkak perbahan-lahan sambil berpaut pada anak-anak pokok. Anak-anak pokok bergerak-gerak dan bengoyang-goyang. Ketika menghampini pohon engkahang itu tiba-tiba Lakek Uyuk dikejutkan oleh satu dentuman yang amat kuat. “Doouumm!” Senentak dengan ito juga Lakek Uyuk tenjelepok pada pohon engkabang. “Akek! Akek! Akekk belum menjemukannya. “Namanya Fiqni,’ Afif tiru gaya abah. Dan nama Fiqri im segera melekat dalam ingatannya. “Afif nak tengok adik,” pinta Afif sambil merontaminta diturunkan. Diamerapati mama yang duduk di kerusi rehat di ruang tamu numah. “Tengoklah,” kata mama. Mama menanti kedatangan- 163 MENGANYAM KEDUKAAN nya. Dia meninggalkan abah untukmendekati mama dan adik. Afif segera terbayang akan wajah Adik Nisa yang
|
|
|