Menganyam Kedukaan tujuh langit-Mu’ dan ‘taman keredhaan- Mu’ yang menimbulkan kesatuan citra tentang kemuliaan serta keagungan Tuhan. Di samping itu, penyusunan baris-barisnya xii LAPORAN PANEL PENILAI PUISI 1991 yang menimbulkan nada kenendahan serta ketulusan hati dengan terungkapnya unsur alusi melalui tokoh-tokoh Taib, Munib dan Awwaab telah menghidupkan kesan ketakwaan insan secara jelas. Semuanya ni terhasil daripada ketelitian pemilihan kata-kata umum. Antaranya, pennyataan pe- rasaan dan pemikinan tenungkap mantap melalui penggunaan gaya bahasa yang memancarkan keseganan, kepadatan dan kehalusan sebagai kesan puitisnya. Selanjutnya, kebenkesanan tersebut teradun dalam bentuk, kadensa dan nada yang menim- bulkan keseimbangan atau kesesuaian dengan tema yang menjadi ukuran dominan kepada mutu sesebuah puisi. Berdasankan peganganserta pertimbangan inilah maka Panel Penilai telah menemukan sebulat bicara memilih dan mempenakukan
|
|
|