Menganyam Kedukaan tenlihat kelainan senta keis- timewaan gaya penyampaian atau pengungkapannya. Puisi “Suara Luka di Padang Hangus” dengan pengung- kapan judulnya yang metafonik itu, tenasa begitu kuat meng- hidupkan emosi dan menggenakkan imaginasi ke arab mendekati, menyelami dan menghayati inti makna pensoalan- nya. Arah tersebut tersedia pula nuang penemuannya yang menyenangkan. Ini terhasil melalui ‘gema dukamu’ yang membawakan pemyataan punca penderitaan umat Islam
|
|
|