Menganyam Kedukaan pernyataan penyainnya. Persoalan pendenitaan insan berpunca danipada kehilangan keadilan akibat ketidakjujuran hati dan kepalsuan hakti kuasa-kuasa besar seperti Amenika tenmasuk Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu, jelas tenasa kebenaran tanggapan senta tafsiran penyaimya. Ini diperteguh dan dipen- dalami lagi melalui penggunaan ungkapan-ungkapan seperti ‘kematian mengingkan kebenaran’, ‘keadilan yang hanya boneka’, ‘luka-luka kemenangan’ dan ‘suara-suara hanya me- nyentuh bayang’ yang duanya jujur, sekurang- kurangnya terhadap dirikudan padapenilaianku. Lainlah kalau kedua-duanya atau salah seorang daripadanyapandai bersandi- wara. Rosli sudah mengatakan sikapnya. ‘Perempuan bagiku, pakaian lelaki.’ Begitu mudah? Begitu kompleks sebenarnya. Tafsiran pakaian itu tidakiab seperti baju atau seluar tetapi sebagai manusia yang harus dijadikan hak milik yang halal,dijadikan ibu, dibimbing supaya mendidik anak-anak, disurub bekerja membantu suami jika perlu
|
|
|