Menganyam Kedukaan yang wajar telah menimbulkan kemantapan senta kepadatan penyampaian pernyataan penyainnya. Persoalan pendenitaan insan berpunca danipada kehilangan keadilan akibat ketidakjujuran hati dan kepalsuan hakti kuasa-kuasa besar seperti Amenika tenmasuk Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu, jelas tenasa kebenaran tanggapan senta tafsiran penyaimya. Ini diperteguh dan dipen- dalami lagi melalui penggunaan ungkapan-ungkapan seperti ‘kematian mengingkan kebenaran’, ‘keadilan yang hanya boneka’, ‘luka-luka kemenangan’ dan
|