Menganyam Kedukaan sebagai suatu pengucapan seni sastera. xi I,APDRAN PANEL PENILAI PUISI 1991 Abizai Abi dengan puisi “Jangan” yang membawakan objek-objek ‘ranting’, ‘joran’, ‘keris dan ‘atap’ telah mengemuka- kan suatu sikap hidup manusia yang mulia, iaitu kebijaksanaan, ketabahan dan keyakinan diii ketika menghadapi setiap cabaran atau dugaan. Penggunaan pengulangan kata ‘jangan’ pada per- mulaan bans setiap rangkap dan bans-bans yang mi pula terhasil daripada pemilihan kata-kata yang teliti sehingga menemukan keseimbangan dengan pemikiran yang diungkapkan. Puisi “Maafkan Penangguhan Malam Akad Janji” pula, kekuatan senta keistimewaannya tenletak pada kejujuran pennyataan sikap penyairnya sehingga kesan pemikiran yang ada begitu menanik dan menggenakkan nasa simpati. Pemilihan dan penyusunan kata-kata yang membentuk ungkapan- ungkapan sepenti ‘menacik sinih pinang’ sebagai ‘penyeri tepak sinih’ yang
|
|
Tesaurus |
---|
| sikap (kata nama) | 1. Bersinonim dengan pandangan: pendapat, sifat, resmi, resam,
2. Bersinonim dengan gaya: lagak, gerak-geri, rupa, tingkah laku, perangai, takah, aksi,
| Kata Terbitan : bersikap, |
|
Puisi |
---|
|
Abang Abu duduk bermenung, Mari berjalan Kampung Tembirat; Hendak mengikat ekor burung, Ambillah tali pakai pengikat.
Lihat selanjutnya... |
|