Menganyam Kedukaan yang bukan sekadar untuk dirasakan tetapi untuk direnungkan. Pemikinan tentang hakikat kehidup- an yang terungkap pada untaian kata-kata ‘onak dan dun’, ‘dalam belantara mi’ dan berakhin dengan ‘merintis kejayaan’, selain memancarkan citra yang tepat tunut juga mendukung nilai-nilai moral yang munni untuk membijaksanakan manusia mencani jalan penyelesaian. mi kerana hakikat kehidupan itu akan selamanya setiap ketabahan dan keyakinan diii waktu’ itu menuntut ‘perjuangan tetap bermukim’ dan ‘berbunga di setiap musim’. Ketepatan dan kepadatan inilah yang benhasil mengimbau enak xvii LAPORAN PANEL PENILAI P131511991/1992 renungan khalayak pembaca secana artistik. Selain terhasilnya ketepatan dan kepadatan itu, ditemui juga ungkapan-ungkapan bersifat nietafora dan pensonifikasi yang menimbulkan keseganan senta kehalusan kesan pengucapan dan gambanannya, sepenti ‘danau hati’, ‘Sepi mencengkam’, ‘muana mimpi’, ‘panah
|
|
Tesaurus |
---|
| Tiada maklumat tesaurus untuk kata selain. |
|
|