Menganyam Kedukaan tepat dan penuh kehalusan. Selanjutnya, Jeniri Amir yang mengungkapkan pe - mikiran dan perasaannya dalam puisi “Doa” bertolak dan persoalan ketuhanan dan keagamaan. Walaupun pernyataan- nya membawakan bayangan rasa yang telah lazim dikenal, iaitu tentang hubungan insan dengan keagungan, kebesaran dan kemuliaan kekuasaan Tuhan tetapi cara penyampaiannya memperlihatkan kekuatan dan keistimewaan. mi terutamanya, penggunaan ungkapan-ungkapan seperti ‘embun dingin di taman-Mu Begitu juga yang terlihat pada Nazni Hussein dalam “Lam Sibuti”. Suasana dan rentak laut tensebut diungkapkan dengan pemilihan serta penyusunan kata-kata yang tepat dan segar. Alam Laut Sibuti yang lazim ditanggapi sebagai ‘pantai resahmu’ diungkapkan oleh Nazni dengan suana nasa yang ‘memintal cinta’ untuk membawa kepada ‘akrab kasihmu’. Justenu itu, begitu wajar dan meyakinkan kesan pemikinan dan perasaan Nazni, Laut
|
|
Tesaurus |
---|
| lazim | | Rujuk :biasa |
|
|