Menganyam Kedukaan bersamanya sebilah panang yang tajam. Hatinya kecut mehhiat menekamenghampiri. Dia seakan- akan menyesali perbuatan tenlanjumya beberapa han dahulu. Degupan jantungnya amat kencang melihat meneka semakin hampir. Kebenanian kaum ml dahulu kala memenggal kepala musuh terbayang di kepalanya. Mungkinkah meneka tengamak melakukan hal sedemikian terhadapnya pada zaman moden mi? Dia sudah tidak larat lagi memikinkannya. Gementan tubuhnya menjadi-jadi. Pun tidak dapat
|
|
Puisi |
---|
|
Selinsing selinduk, Anak kala memanjat pinang; Inilah cincin sebentuk, Tanda kita mengikat tunang.
Lihat selanjutnya... |
|