Menganyam Kedukaan pensoalan yang menyanankan agan manusia menenima ‘penjalanan hidup’ mi suatu perjuangan semestinya bertenusan, bukanlah persoalan baru. Namun demikian, kekuatan dan keistimewaannya tenletak pada keseimbangan peniyataan pemikinan itu dengan penasaan. Keseimbangan kedua-duanya i, ditemui dan dirasakan melalui penggunaan ungkapan- ungkapan yang bukan sahaja tepat tetapi juga tersusun padat membawakan penkembangan pemikinan. Antananya, penjalanan hidup yang bagaikan ‘roda-roda waktu’ itu menuntut oleh militan Serb-Croatia terhadap umat Is - lam di Bosnia-Henzegovina. Dalam persoalan tersebut tersisip suara penyair-penyaimya yang menyarankan kembalinya nasa keinsanan sejati. Walaupun demikian, pensoalan dan sananan pada kedua-dua buah puisi mi, tenlihat kelainan senta keis- timewaan gaya penyampaian atau pengungkapannya. Puisi “Suara Luka di Padang Hangus” dengan pengung- kapan judulnya yang metafonik itu, tenasa begitu kuat meng
|
|
Tesaurus |
---|
| Tiada maklumat tesaurus untuk kata jari kedua |
|
|