Menganyam Kedukaan Selanjutnya, Jeniri Amir yang mengungkapkan pe - mikiran dan perasaannya dalam puisi “Doa” bertolak dan persoalan ketuhanan dan keagamaan. Walaupun pernyataan- nya membawakan bayangan rasa yang telah lazim dikenal, iaitu tentang hubungan insan dengan keagungan, kebesaran dan kemuliaan kekuasaan Tuhan tetapi cara penyampaiannya memperlihatkan kekuatan dan keistimewaan. mi terutamanya, penggunaan ungkapan-ungkapan seperti ‘embun dingin di taman-Mu’, ‘mentari tujuh langit-Mu Nyalau” Utusan Boi-neo, 27 September 1993. Lima (5) buah puisi yang dipilih sebagai layak menenima hadiah penghargaan penulis i, pada keseluruhannya begitu jelas mengemukakan tema dan persoalannya yang ben- hubungan langsung dengan alam dan pensekitanan kehidupan insan yang telah lumrah ditemui serta dikenali. Namun demikian, pensoalan lumrah yang teradun dani kepekaan xx LAPORAN PANEL PENILAI PtJISI l992/l993 sentuhan nasa
|
|
Puisi |
---|
|
Di dalam belukar timbul ketam, Timbul sang helang di Tanjung Jati; Tidak lupa abang siang malam, Airlah mata jatuh ke pipi.
Lihat selanjutnya... |
|