Menganyam Kedukaan sudah berbulan- bulan di sini. Dia adalah seperti tuhan kepada kaum Ogadeni yang menghadapi epidemik kebuluran, emit-hint, sakit dada, sakitmata, penyakit kulit, campak, dan malaria. Ratusan budak yang tertimbus debu dan pasir bangkit semula. Merenung di kejauhan, pusaran nibut pasin itu. Bunyinya begitu nyaning, hinggakan heberapa lama mereka 212 MENGANYAM KEDUKAAN memerhatikan kecelakaan nibut pasir itu. “Keeelakaan demi kecelakaan.” 1
|
|
Tesaurus |
---|
| Tiada maklumat tesaurus untuk kata debu |
|
Puisi |
---|
|
Satu keempat pukul lima, Baru mendapat hari nak siang; Hendak mendapat macam yang lama, Biar menjadi debu melayang.
Lihat selanjutnya... |
|