Menganyam Kedukaan yang dicani di desa tumpah danahnya sudah semakinjauh menyisihkan din. Sudah kian cemar. Sudah tidak lagi melakan ukinan- ukinan nostalgia. Malah sudah mencalit tompok-tompok hitam, melegamkan setiap wanna-wama damai. Yang sening bertandang, menghanubinukan hati Kumang hanyalah nostal- gia kedamaian zaman kanak-kanaknya. “Di mana ketegasankau, Mang? Sia-sialah kau belajar tinggi-tinggi, tapi tidak bijak mempergunakan kecendekiaan- kau. Kita
|
|
Tesaurus |
---|
| Tiada maklumat tesaurus untuk kata damai |
|
|