Menganyam Kedukaan kecamuk perasaan dan bayangan maut yang bakal dialaminya, memanculkan per - tanyaan itu. Dia sendini benasa begitu tidak sengaja bentanya begitu - pertanyaan yang tidak patut lahir dani mulutnya. ltulah pengakuannya, tetapi pengakuan itu tertanam jauh di sudut perasaandan celah-celah golekan buah fikirannya. “Takut pada apa? Segena dan bersahaja Monshidi Sedek menjawab. Sesegera itu juga dia dapat menyimpati penasaan 144 MENGAN YAM menyesal?’ Morshidi mahu Rosli menyatakan isi hatinya yang sebenamya. Kalau dia menyatakan kesal, temyata perjuangannya tidak ikhlas - lantas dia sendini pun patut menyesal menyertainya ketika itu. Persoalannya bukanlah penyesalan,tetapi pengakuan terakhin sebagai maruah sebelummenghadap Tuhan. ‘Tidak.’ Cangkung duduknya janggal. Dia mengepal tinju dengan kuat hingga terketar-ketar. “Senang bali?’ Morshidi sengaja mengusik dan meng- gali perasaan Rosli - untuk mencani realiti
|
|
Tesaurus |
---|
| Tiada maklumat tesaurus untuk kata pengakuan; |
|
|