Menganyam Kedukaan Abdullah, atau tidak lagi mendengan sindiran tajamnya - kenana yang tidak lama itu menjadi begitu lama sehingga Hassan Abdullah merajuk dan meninggalkan bumi Ogaden. 218 PESTA KAUL J. B. Bihan TEMPIAS masin dan taut yang kian mengganas dipuput angin banat laut menyelinap ke setiap hang pondok Usu Dermh. Deru angin yang kian kencang bensiulan di setiap penjuru pondok yang benatap dan bendindingkan daun nipah itu. Dan celah- celah lantai nibung, menenobos juga tempias masin. Segera menaba dan menayapi tuhuh Usu Denih yang kendil itu. Dingin dan tenasa gatal-gatal. “Manah bern! dia.” Usu Denih benbisik kepada dmninya. ‘Inilah akibat melanggar pantang larangorang tua.” La
|
|
Puisi |
---|
|
Jangan dijeruk asam belimbing, Kalau tak masin ditambah garam; Jangan ditengok di luar dinding, Kalau sudi masuk ke dalam.
Lihat selanjutnya... |
|